Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam adalah
sosok suami yang paling mesra terhadap istri-istrinya. Ada beberapa
tips untuk menjaga kemesraan yang aku coba kompilasi dari hadits-hadits
dan riwayat yang menceritakan ke’romantis’an beliau, Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam.
MENDAHULUKAN ISTRI
Istilah yang cukup akrab di telinga kita,
yang katanya orang-orang modern ini “Ladies First”
ternyata sudah dilakukan Rasulullah sejak berabad-abad yang lalu,
di saat kebudayaan lain di dunia menganggap wanita lebih rendah,
bahkan diragukan statusnya sebagai “manusia”.
Dari Anas, dia berkata, “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR. Bukhary)
MENCIUM ISTRI KETIKA PERGI DAN DATANG
Sungguh hal yang romantis dan bisa menimbulkan rasa kasih sayang jika kita bisa membiasakan mencium istri atau suami ketika hendak bepergian atau baru pulang.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.”(HR. Abdurrazaq)
MAKAN-MINUM SEPIRING /SEGELAS BERDUA
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam“ (HR. Bukhary-Adabul Mufrod)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haidh, lalu Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum. (HR. Abdurrozaq, Said ibn Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim)
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR. Muslim)
Bahkan keberkahannya dijamin. Diriwayatkan Abu Hurayrah, “Makanan berdua cukup untuk tiga orang, makanan tiga orang cukup untuk empat orang”. (HR Bukhary (5392) dan Muslim (2058))
SUAMI MENYUAPI ISTRI
Dari Sa’ad bin Abi Waqosh radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu“. (HR. Bukhary (VI/293) dan Muslim (V/71))
LEMAH LEMBUT, MEMANJAKAN ISTRI YANG SAKIT
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR. Bukhary (4750), Muslim (2770))
BERSENDA GURAU DAN MEMBANGUN KEMESRAAN
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam tertawa melihat mereka. (HR. Nasa’i)
Dari Zaid ibn Tsabit berkata tentang Rasulullah: suka bercanda dengan istrinya. (HR. Bukhary)
MENYAYANGI ISTRI DAN MELAYANI DENGAN BAIK
Dari Abu Hurayrah, dia berkata, “Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR.Tirmidzy, Ibnu Hibban)
MEMBERI HADIAH
Dari Ummu Kultsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, “Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR. Ahmad)
TETAP ROMANTIS WALAU ISTRI SEDANG HAID
Haid, adalah sesuatu yang alamiah bagi wanita. Berbeda dengan pandangan kaum Yahudi, yang menganggap wanita haid adalah najis besar dan tidak boleh didekati. Ketika Aisyah sedang haid, Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah membangunkannya, beliau lalu tidur di pangkuannya dan membaca al-Qur’an. (HR. Bukhary 7945)
MENGAJAK ISTRI MAKAN DI LUAR
Mungkin kebanyakan kita, lebih suka pergi bersama teman-teman, meninggalkan istri di rumah. Anas mengatakan bahwa tetangga Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam-seorang Persia-pintar sekali membuat masakan gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang enak untuk Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu dia datang menemui beliau shallalaahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengundangnya makan. Beliau bertanya, “Bagaimana dengan ini? (maksudnya Aisyah).” Orang itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “(Kalau begitu) aku juga tidak mau.” Orang itu kembali mengundang Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam. Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bertanya: “Bagaimana dengan ini?” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah kembali berkata: “Kalau begitu, aku juga tidak mau.” Kemudian, orang itu kembali mengundang Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, dan Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam kembali bertanya, “Bagaimana dengan ini?” Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu mengatakan, “Ya.” Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu.” (HR. Muslim)
MENGAJAK ISTRI JIKA HENDAK KE LUAR KOTA
Biasanya para suami, kalau ada tugas ke luar kota, hal-hal seperti ini dijadikan kesempatan. Tapi tak ada salahnya kalau rejeki kita cukup, kita ajak istri kita pergi juga, tinggal bilang sama bos (syukur-syukur kalau bos mau bayarin hehehe..), kalau aku, biasanya ya biaya sendiri...
Aisyah berkata, “Biasanya Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam apabila ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan undian di antara para istri. Barangsiapa yang keluar nama atau nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Bukhary, Muslim)
MENGHIBUR DIRI BERSAMA ISTRI KE LUAR KOTA (ENTERTAINMENT)
Dari Aisyah, dia berkata, “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam sendiri yang berkata padaku, ‘Apakah engkau ingin melihatnya?’ Aku jawab, ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!’ Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya, ‘Apakah kamu sudah puas?’ Aku jawab, ‘Ya.’ Beliau berkata, ‘Kalau begitu, pergilah!’” (HR. Bukhary, Muslim)
MENCIUM ISTRI SESERING MUNGKIN
Mencium istri dengan penuh kasih sayang, sangatlah mulia dan romantis. Berbeda dengan ciuman yang dilakukan karena nafsu seperti di film-film kebanyakan. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR. Nasa’i-Sunan Kubra II/204)
SUAMI MENGANTAR ISTRI
Kadang banyak dari kita malas mengantar istri kita bepergian. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika istriku keluar rumah sendirian, ada masalah di jalan, dia kebingungan.
Shafiyyah, istri Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam ketika beliau sedang melakukan i’tikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam juga ikut berdiri untuk mengantarkannya.” (Dalam satu riwayat dikatakan, “Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada Shafiyyah binti Huyay, ‘Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu’” (HR. Bukhary, Muslim)
SUAMI-ISTRI BERJALAN DI MALAM HARI
Wow, so sweet.. jalan berdua menikmati keindahan alam.
Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam datang pada malam hari, kemudian mengajak aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang. (HR. Muslim 2445)
PANGGILAN KHUSUS PADA ISTRI
Kadang kita memanggil istri kita, honey, yayank, dan seterusnya, dan seterusnya.. seperti itu pun Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam.
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah-merahan pipinya. Rasulullah juga suka memanggil aisyah dg sebutan “aisy atau aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan “panggilan manja atau tanda sayang”.
MEMBERI SESUATU YANG MENYENANGKAN ISTRI
Dari Sa’id bin Yazid, bahwa ada seorang wanita datang menemui Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, kemudian Nabi bertanya kepada Aisyah, “Wahai Aisyah, apakah engkau kenal dia?” Aisyah menjawab, “Tidak, wahai Nabi Allah.” Lalu, Nabi bersabda, “Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, apakah kamu mau ia bernyanyi untukmu?”, maka bernyanyilah qaynah itu untuk Aisyah. (HR. An-Nasa’i-Asyratun Nisa’, no. 74)
MEMPERHATIKAN PERASAAN ISTRI
“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah ibn Ali dari ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Alkhudzri)
SEGERA MENEMUI ISTRI JIKA TERGODA
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR. Tirmidzy)
BERPELUKAN SAAT TIDUR
Tidak kudeskripsikan, soalnya ada teman-teman fb yang belum nikah. (HR.Tirmidzy 132)
MEMBANTU PEKERJAAN RUMAH TANGGA
Hal inilah yang kadang-kadang masih males. Tapi jika dikerjakan berdua, biasanya jadi tidak berasa, sambil bercanda ataupun ngobrol-ngobrol.
Aisyah pernah ditanya, “Apa yang dilakukan Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR. Bukhary)
MENGISTIMEWAKAN ISTRI
Dari Anas, dia berkata, “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah.” (HR. Bukhary)
MENDINGINKAN KEMARAHAN ISTRI DENGAN MESRA
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, “Wahai ‘Aisy, bacalah do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni)
TIDUR DI PANGKUAN ISTRI
Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca al-Qur’an.” (HR. ‘Abdurrazaq)
MANDI ROMANTIS BERSAMA PASANGAN
Aisyah pernah mandi satu bejana bersama Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. (HR. Nasa’i I/202)
RAMBUT DISISIRKAN ISTRI
Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, saat itu saya sedang haidh.” (HR. Ahmad)
MEMBELAI ISTRI
“Adalah Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (HR. Ahmad)
Dan masih banyak tips lain yang bisa dilakukan sesuai kreatifitas kalian semua.
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, “Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga dan istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri dan keluargaku.” (HR. Tirmidzy)
Semoga bermanfaat. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah selalu, aamiin!
Subhaanallaah, Allaahu Akbar, Wallaahu a’lamu bishshawwaab
MENDAHULUKAN ISTRI
Istilah yang cukup akrab di telinga kita,
yang katanya orang-orang modern ini “Ladies First”
ternyata sudah dilakukan Rasulullah sejak berabad-abad yang lalu,
di saat kebudayaan lain di dunia menganggap wanita lebih rendah,
bahkan diragukan statusnya sebagai “manusia”.
Dari Anas, dia berkata, “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR. Bukhary)
MENCIUM ISTRI KETIKA PERGI DAN DATANG
Sungguh hal yang romantis dan bisa menimbulkan rasa kasih sayang jika kita bisa membiasakan mencium istri atau suami ketika hendak bepergian atau baru pulang.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.”(HR. Abdurrazaq)
MAKAN-MINUM SEPIRING /SEGELAS BERDUA
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam“ (HR. Bukhary-Adabul Mufrod)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haidh, lalu Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum. (HR. Abdurrozaq, Said ibn Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim)
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR. Muslim)
Bahkan keberkahannya dijamin. Diriwayatkan Abu Hurayrah, “Makanan berdua cukup untuk tiga orang, makanan tiga orang cukup untuk empat orang”. (HR Bukhary (5392) dan Muslim (2058))
SUAMI MENYUAPI ISTRI
Dari Sa’ad bin Abi Waqosh radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu“. (HR. Bukhary (VI/293) dan Muslim (V/71))
LEMAH LEMBUT, MEMANJAKAN ISTRI YANG SAKIT
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR. Bukhary (4750), Muslim (2770))
BERSENDA GURAU DAN MEMBANGUN KEMESRAAN
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam tertawa melihat mereka. (HR. Nasa’i)
Dari Zaid ibn Tsabit berkata tentang Rasulullah: suka bercanda dengan istrinya. (HR. Bukhary)
MENYAYANGI ISTRI DAN MELAYANI DENGAN BAIK
Dari Abu Hurayrah, dia berkata, “Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR.Tirmidzy, Ibnu Hibban)
MEMBERI HADIAH
Dari Ummu Kultsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, “Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR. Ahmad)
TETAP ROMANTIS WALAU ISTRI SEDANG HAID
Haid, adalah sesuatu yang alamiah bagi wanita. Berbeda dengan pandangan kaum Yahudi, yang menganggap wanita haid adalah najis besar dan tidak boleh didekati. Ketika Aisyah sedang haid, Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah membangunkannya, beliau lalu tidur di pangkuannya dan membaca al-Qur’an. (HR. Bukhary 7945)
MENGAJAK ISTRI MAKAN DI LUAR
Mungkin kebanyakan kita, lebih suka pergi bersama teman-teman, meninggalkan istri di rumah. Anas mengatakan bahwa tetangga Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam-seorang Persia-pintar sekali membuat masakan gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang enak untuk Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu dia datang menemui beliau shallalaahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengundangnya makan. Beliau bertanya, “Bagaimana dengan ini? (maksudnya Aisyah).” Orang itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “(Kalau begitu) aku juga tidak mau.” Orang itu kembali mengundang Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam. Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bertanya: “Bagaimana dengan ini?” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah kembali berkata: “Kalau begitu, aku juga tidak mau.” Kemudian, orang itu kembali mengundang Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, dan Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam kembali bertanya, “Bagaimana dengan ini?” Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu mengatakan, “Ya.” Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu.” (HR. Muslim)
MENGAJAK ISTRI JIKA HENDAK KE LUAR KOTA
Biasanya para suami, kalau ada tugas ke luar kota, hal-hal seperti ini dijadikan kesempatan. Tapi tak ada salahnya kalau rejeki kita cukup, kita ajak istri kita pergi juga, tinggal bilang sama bos (syukur-syukur kalau bos mau bayarin hehehe..), kalau aku, biasanya ya biaya sendiri...
Aisyah berkata, “Biasanya Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam apabila ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan undian di antara para istri. Barangsiapa yang keluar nama atau nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Bukhary, Muslim)
MENGHIBUR DIRI BERSAMA ISTRI KE LUAR KOTA (ENTERTAINMENT)
Dari Aisyah, dia berkata, “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam sendiri yang berkata padaku, ‘Apakah engkau ingin melihatnya?’ Aku jawab, ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!’ Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya, ‘Apakah kamu sudah puas?’ Aku jawab, ‘Ya.’ Beliau berkata, ‘Kalau begitu, pergilah!’” (HR. Bukhary, Muslim)
MENCIUM ISTRI SESERING MUNGKIN
Mencium istri dengan penuh kasih sayang, sangatlah mulia dan romantis. Berbeda dengan ciuman yang dilakukan karena nafsu seperti di film-film kebanyakan. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR. Nasa’i-Sunan Kubra II/204)
SUAMI MENGANTAR ISTRI
Kadang banyak dari kita malas mengantar istri kita bepergian. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika istriku keluar rumah sendirian, ada masalah di jalan, dia kebingungan.
Shafiyyah, istri Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam ketika beliau sedang melakukan i’tikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam juga ikut berdiri untuk mengantarkannya.” (Dalam satu riwayat dikatakan, “Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada Shafiyyah binti Huyay, ‘Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu’” (HR. Bukhary, Muslim)
SUAMI-ISTRI BERJALAN DI MALAM HARI
Wow, so sweet.. jalan berdua menikmati keindahan alam.
Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam datang pada malam hari, kemudian mengajak aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang. (HR. Muslim 2445)
PANGGILAN KHUSUS PADA ISTRI
Kadang kita memanggil istri kita, honey, yayank, dan seterusnya, dan seterusnya.. seperti itu pun Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam.
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah-merahan pipinya. Rasulullah juga suka memanggil aisyah dg sebutan “aisy atau aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan “panggilan manja atau tanda sayang”.
MEMBERI SESUATU YANG MENYENANGKAN ISTRI
Dari Sa’id bin Yazid, bahwa ada seorang wanita datang menemui Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, kemudian Nabi bertanya kepada Aisyah, “Wahai Aisyah, apakah engkau kenal dia?” Aisyah menjawab, “Tidak, wahai Nabi Allah.” Lalu, Nabi bersabda, “Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, apakah kamu mau ia bernyanyi untukmu?”, maka bernyanyilah qaynah itu untuk Aisyah. (HR. An-Nasa’i-Asyratun Nisa’, no. 74)
MEMPERHATIKAN PERASAAN ISTRI
“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah ibn Ali dari ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Alkhudzri)
SEGERA MENEMUI ISTRI JIKA TERGODA
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR. Tirmidzy)
BERPELUKAN SAAT TIDUR
Tidak kudeskripsikan, soalnya ada teman-teman fb yang belum nikah. (HR.Tirmidzy 132)
MEMBANTU PEKERJAAN RUMAH TANGGA
Hal inilah yang kadang-kadang masih males. Tapi jika dikerjakan berdua, biasanya jadi tidak berasa, sambil bercanda ataupun ngobrol-ngobrol.
Aisyah pernah ditanya, “Apa yang dilakukan Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR. Bukhary)
MENGISTIMEWAKAN ISTRI
Dari Anas, dia berkata, “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah.” (HR. Bukhary)
MENDINGINKAN KEMARAHAN ISTRI DENGAN MESRA
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, “Wahai ‘Aisy, bacalah do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni)
TIDUR DI PANGKUAN ISTRI
Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca al-Qur’an.” (HR. ‘Abdurrazaq)
MANDI ROMANTIS BERSAMA PASANGAN
Aisyah pernah mandi satu bejana bersama Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. (HR. Nasa’i I/202)
RAMBUT DISISIRKAN ISTRI
Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, saat itu saya sedang haidh.” (HR. Ahmad)
MEMBELAI ISTRI
“Adalah Rasulullah shallalaahu ‘Alaihi Wasallam tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (HR. Ahmad)
Dan masih banyak tips lain yang bisa dilakukan sesuai kreatifitas kalian semua.
Nabi shallalaahu ‘Alaihi Wasallam, “Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga dan istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri dan keluargaku.” (HR. Tirmidzy)
Semoga bermanfaat. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah selalu, aamiin!
Subhaanallaah, Allaahu Akbar, Wallaahu a’lamu bishshawwaab
0 komentar